KONSELING REALITAS UNTUK KLIEN YANG JARANG MENGERJAKAN TUGAS
Berikut ini percakapan dalam proses konseling dengan menggunakan teknik Konseling Realitas antara konselor (guru) dan Klien (siswa). Konseling berfokus pada upaya menumbuhkan rasa tanggung jawab klien dengan kesadaran sendiri. Langkah teknis ini juga dilengkapi dengan lembar tugas dan evaluasi yang dapat dilakukan klien secara mandiri :
Konselor (K): Selamat datang, silahkan duduk. Terima kasih sudah datang hari ini. Apa yang bisa saya bantu nih? Boleh kamu cerita, apa yang sedang kamu alami?
Klien (C): Saya sering ditegur guru karena nggak ngerjain tugas. Tapi bukan saya nggak peduli… cuma kadang rasanya males, atau bingung tugasnya gimana.
K: Jadi kamu sadar kalau tugas itu penting, tapi ada rasa malas dan kebingungan yang menghambat. Sekarang, saya ingin tahu: menurut kamu, apa yang paling kamu inginkan dalam belajar di sekolah?
C: Saya pengen nilai bagus… terus nggak dimarahi guru. Saya juga pengen orang tua nggak kecewa.
K: Itu tujuan yang sangat baik. Sekarang mari kita lihat: kamu sudah melakukan apa saja untuk mencapai tujuan itu?
C: Jujur aja, belum banyak. Kadang saya cuma nulis sebagian, kadang malah nggak dikerjain sama sekali.
K: Baik. Sekarang kita masuk ke bagian yang penting dari konseling ini: menilai apakah tindakan yang kamu lakukan sekarang bisa membawa kamu pada tujuanmu. Menurutmu, kalau terus seperti ini, kamu bisa dapat nilai bagus dan membuat guru serta orang tua bangga?
C: Enggak sih. Pasti malah makin parah.
K: Nah, kamu menyadari bahwa pilihan-pilihanmu sekarang belum mendukung keinginanmu. Di konseling realitas, kita percaya bahwa setiap orang bisa memilih untuk berubah. Kamu setuju nggak bahwa kita semua bertanggung jawab atas apa yang kita pilih?
C: Ya, saya setuju.
K: Sekarang, jika kamu ingin mulai berubah, perubahan apa yang kamu rasa realistis dan bisa kamu lakukan mulai minggu ini?
C: Saya mau mulai dari satu tugas dulu, yang Bahasa Indonesia. Soalnya nggak terlalu sulit.
K: Itu pilihan yang bagus. Kapan kamu akan mulai mengerjakannya?
C: Malam ini, setelah salat Maghrib.
K: Hebat. Kalau tugas itu selesai, apa yang akan kamu rasakan?
C: Mungkin lega, dan sedikit bangga sama diri sendiri.
K: Bagus. Nah, saya ingin kamu bayangkan: jika kamu konsisten melakukannya seminggu penuh, kira-kira apa yang akan berubah?
C: Saya bisa kejar tugas-tugas yang lain juga. Terus mungkin guru bakal mulai percaya saya bisa berubah.
K: Tepat sekali. Jadi kamu sendiri yang akan membuktikan bahwa kamu bisa bertanggung jawab dan mengontrol diri sendiri. Sekarang, mari kita buat rencana yang lebih konkret.
Rencana (Planning)
Konselor menulis dan membacakan bersama klien:
- Mulai dari tugas Bahasa Indonesia malam ini setelah Maghrib.
- Buat daftar tugas yang belum dikerjakan dan tandai yang bisa dikerjakan lebih dulu.
- Komitmen mengerjakan minimal satu tugas setiap malam.
- Laporkan perkembangan ke konselor seminggu sekali.
K: Bagaimana menurut kamu rencana ini?
C: Saya rasa bisa saya coba. Nggak terlalu berat kalau satu-satu dulu.
K: Luar biasa. Ingat, ini bukan soal kamu harus sempurna, tapi soal kamu mau bertanggung jawab dan berusaha. Saya percaya kamu bisa. Kalau kamu gagal satu malam, bukan berarti kamu gagal semuanya. Kamu hanya perlu memilih lagi, dan mulai lagi.
C: Terima kasih, Bu. Saya merasa lebih semangat sekarang.
K: Sama-sama. Saya akan selalu ada di sini untuk mendukungmu. Sampai bertemu minggu depan ya, semoga kamu datang dengan cerita bahwa kamu berhasil menepati janji pada dirimu sendiri.
Percakapan ini menekankan nilai pilihan, tanggung jawab, dan evaluasi realistis dalam teknik konseling realitas.
___________________________________________________________________________________________________________________________________
Berikut adalah Worksheet WDEP (Wants, Doing, Evaluation, Planning) yang bisa digunakan oleh klien untuk latihan mandiri dalam melatih kesadaran akan pilihan dan tanggung jawab, khususnya bagi siswa yang menghadapi masalah seperti jarang mengerjakan tugas sekolah.
Worksheet WDEP – Konseling Realitas
Nama Klien: _________________________
Kelas: _________________________
Tanggal Pengisian: _______________
W – WANTS (Apa yang kamu inginkan?)
Tuliskan apa yang sebenarnya kamu inginkan atau harapkan dalam hal belajar dan tugas sekolah.
Contoh: Saya ingin punya nilai bagus, tidak dimarahi guru, dan membuat orang tua bangga.
Jawaban Saya:
D – DOING (Apa yang sedang kamu lakukan sekarang?)
Tuliskan kebiasaan atau tindakan kamu sekarang dalam hal mengerjakan tugas dan belajar.
Contoh: Saya sering menunda mengerjakan tugas, hanya mencatat setengah, atau bahkan tidak mengerjakan sama sekali.
Jawaban Saya:
E – EVALUATION (Apakah tindakan saya mendukung keinginan saya?)
Tuliskan penilaian kamu sendiri: apakah kebiasaan kamu saat ini membantu kamu mencapai tujuan?
Contoh: Tidak. Karena kebiasaan menunda malah membuat tugas menumpuk dan nilai saya menurun.
Jawaban Saya:
P – PLANNING (Rencana perubahan ke depan)
Tuliskan rencana konkret dan realistis yang bisa kamu lakukan untuk mulai berubah.
Contoh: Saya akan mulai mengerjakan tugas Bahasa Indonesia malam ini jam 7 malam. Saya akan buat daftar tugas mingguan dan mencicil setiap malam.
Rencana Saya:
Refleksi Singkat
-
Apa tantangan terbesarmu dalam melaksanakan rencana ini?
-
Siapa yang bisa kamu ajak bicara atau minta dukungan jika mengalami kesulitan?
-
Apa yang akan kamu lakukan jika suatu malam kamu gagal menjalankan rencana?
Tanda Tangan Komitmen
Saya menyadari bahwa saya bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan saya. Saya siap mencoba berubah dan menjalankan rencana ini demi mencapai tujuan saya.
Tanda tangan klien: ___________________
Tanggal: _______________
___________________________________________________________________________________________________________________________________
Berikut ini adalah Lembar Evaluasi Lanjutan untuk digunakan setelah proses konseling realitas tidak menunjukkan hasil yang diharapkan. Lembar ini bertujuan untuk menggali hambatan lebih dalam dan merancang pendekatan baru yang lebih sesuai dengan kondisi klien.
LEMBAR EVALUASI LANJUTAN – KONSELING REALITAS
Nama Klien: _____________________
Tanggal Evaluasi: ________________
Konselor: _______________________
Bagian A: Refleksi Proses Sebelumnya
-
Apa yang telah kamu sepakati dan rencanakan dalam sesi sebelumnya?
…………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………. -
Apakah kamu berhasil melaksanakan rencana tersebut?
-
Ya
-
Sebagian
-
Tidak
Jelaskan alasannya:
…………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………. -
-
Bagian mana dari rencana sebelumnya yang paling sulit dilakukan?
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
Bagian B: Identifikasi Hambatan
-
Apakah ada hal-hal di luar dirimu yang menghambat? (lingkungan, orang lain, waktu, dll)
-
Ya
-
Tidak
Jika ya, sebutkan:
…………………………………………………………………………………….
-
-
Apakah kamu merasa yakin dan mampu melakukan perubahan seperti yang direncanakan?
-
Yakin
-
Ragu-ragu
-
Tidak yakin
Mengapa?
…………………………………………………………………………………….
-
-
Apakah kamu merasa pilihan yang kamu buat benar-benar datang dari keinginanmu sendiri?
-
Ya
-
Tidak
Jelaskan:
…………………………………………………………………………………….
-
Bagian C: Rencana Perubahan Baru
-
Jika kamu bisa mengubah satu hal dalam hidupmu sekarang yang bisa membantumu belajar lebih baik, itu apa?
……………………………………………………………………………………. -
Apa satu tindakan kecil yang realistis dan kamu bisa mulai hari ini atau besok?
……………………………………………………………………………………. -
Siapa yang bisa membantumu atau mendukungmu dalam melakukannya?
…………………………………………………………………………………….
Bagian D: Komitmen Baru
Saya menyadari bahwa saya bertanggung jawab atas pilihan dan tindakan saya. Saya bersedia mencoba langkah baru untuk mencapai tujuan saya.
Tanda tangan Klien: _____________________
Tanda tangan Konselor: ___________________
___________________________________________________________________________________________________________________________________
TIPS DAN TRIK MENGHADAPI UAS/UKK
Berikut ini adalah tips dan trik persiapan menghadapi Ujian Akhir Sekolah (UAS) atau Ujian Kenaikan Kelas (UKK) yang dapat membantu siswa-siswi MTs/SMP agar lebih siap, percaya diri, dan mendapatkan hasil yang maksimal:
✅ 1. Buat Jadwal Belajar yang Teratur
Susun jadwal belajar harian sesuai dengan mata pelajaran yang akan diujikan. Gunakan metode blok waktu (misalnya 45–60 menit per sesi) agar tidak cepat bosan. Sisipkan waktu istirahat.
✅ 2. Pelajari Materi dari Awal Semester
Jangan hanya mengandalkan hafalan saat menjelang ujian. Mulailah dengan membuat rangkuman/ringkasan atau catatan penting, lalu perdalam dengan latihan soal.
✅ 3. Gunakan Teknik Belajar Aktif
Cobalah belajar dengan cara yang menyenangkan dan efektif, seperti:
- Membuat mind map atau peta konsep
- Menjelaskan materi ke teman seolah-olah kamu sebagai guru
- Membuat kuis atau flashcard untuk diri sendiri
✅ 4. Latihan Soal-Soal Tahun Sebelumnya
Banyak cara untuk mendapatkan contoh soal-soal yang berkaitan materi yang akan diujikan. Temukan dan gunakan itu latihan ulangan. Ini sangat penting agar terbiasa dengan bentuk soal dan mengukur kemampuan. Pelajari juga pola soal dan cara menjawabnya dengan tepat.
✅ 5. Bertanya Jika Tidak Paham
Jangan malu untuk bertanya kepada guru, kakak kelas, atau teman. Diskusi, bertanya jawab dan belajar kelompok juga bisa membantu memperkuat pemahaman.
✅ 6. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental
Kesehatan tubuh sangat memengaruhi kemampuan berpikir. Istirahat cukup, makan bergizi, dan hindari begadang. Jangan lupa luangkan waktu untuk relaksasi agar tidak stres.
✅ 7. Kurangi Penggunaan Gadget yang Tidak Perlu
Media sosial dan game bisa mengalihkan fokus. Gunakan gadget hanya untuk hal-hal yang mendukung belajar, seperti video pembelajaran atau aplikasi latihan soal.
✅ 8. Perbanyak Ibadah dan Doa
Bagi siswa MTs/SMP, mendekatkan diri kepada Allah melalui salat, doa, dan membaca Al-Qur’an bisa menjadi penyejuk hati dan penguat mental. Mintalah doa restu orang tua juga.
✅ 9. Datang Lebih Awal dan Siapkan Perlengkapan Ujian
Pastikan semua alat tulis siap dan datang tepat waktu saat hari ujian. Hindari panik dengan mempersiapkan sejak malam sebelumnya.
✅ 10. Percaya Diri dan Jangan Takut Gagal
Yakinlah bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Jangan terpaku pada nilai saja, tetapi fokus pada proses belajar yang sungguh-sungguh. Hal ini sangat penting agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan tidak panik.
“Sukses bukan milik orang pintar, tetapi milik mereka yang tekun dan terus berusaha.” – Anies Baswedan
TIPS DAN TRIK MENAKLUKKAN PELAJARAN YANG SULIT
Berikut adalah tips dan trik menghadapi pelajaran yang sulit agar kamu tidak mudah menyerah dan bisa tetap semangat belajar:
✅ 1. Kenali Bagian yang Sulit
Cobalah identifikasi/tandai bagian mana yang membuatmu kesulitan. Apakah konsep dasarnya belum paham? Atau soal-soalnya terlalu rumit? Atau kurang membaca saja? Mengetahui titik lemah akan memudahkanmu fokus memperbaiki.
✅ 2. Pecah Materi Jadi Bagian Kecil
Jangan pelajari semuanya sekaligus. Pecahlah materi menjadi bagian-bagian kecil dan pelajari secara bertahap. Ini akan membuatmu lebih mudah memahami dan tidak kewalahan.
✅ 3. Belajar dengan Cara yang Menyenangkan
Gunakan video, lagu, komik edukatif, atau aplikasi belajar interaktif. Pilih metode belajar sesuai gaya belajarmu, apakah kamu lebih suka visual/melihat, audio/mendengarkan, atau praktik langsung.
✅ 4. Belajar Bersama Teman
Diskusi kelompok bisa membuka sudut pandang baru. Kadang penjelasan teman lebih mudah dipahami daripada buku atau guru.
✅ 5. Jangan Takut Bertanya
Kalau tidak paham, bertanyalah! Guru akan senang dan menghargai murid yang mau berusaha. Menunda bertanya hanya akan membuat kebingungan bertambah.
✅ 6. Ulangi dan Latih Berkali-kali
Pelajaran sulit butuh pengulangan. Semakin sering kamu melatih soal dan mengulang materi, otak akan semakin terbiasa.
✅ 7. Gunakan Catatan Ringkas dan Warna-warni
Buat rangkuman atau mind map yang mudah diingat. Gunakan stabilo warna berbeda untuk poin penting agar otak lebih cepat menyerap informasi.
✅ 8. Tetap Sabar dan Jangan Menyerah
Pelajaran yang sulit bukan berarti kamu tidak mampu. Bisa jadi kamu hanya butuh waktu lebih lama untuk memahami. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain karena kamu dan setiap orang memiliki kelebihan masing-masing.
✅ 9. Istirahat yang Cukup dan Beri Apresiasi Diri
Jangan terlalu memaksakan diri. Istirahat sejenak bisa membantu menyegarkan otak kembali. Beri penghargaan untuk setiap kemajuan kecil.
“Kesulitan itu bukan untuk ditakuti dan dihindari, tapi untuk ditaklukkan.”