Jakarta, 3 Juni 2025 — Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Madrasah Tsanawiyah (MTs) se-DKI Jakarta sukses menggelar seminar bertajuk “Implementasi Layanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Cinta dan Deep Learning”. Kegiatan yang diadakan di ruang pertemuan MTsN 3 Jakarta Selatan ini dihadiri oleh 72 guru BK dari berbagai MTs, baik negeri maupun swasta, termasuk dari MTsN 26 Kepulauan Seribu yang harus menempuh perjalanan jauh dan bahkan menginap satu malam sebelumnya demi bisa hadir tepat waktu.
Minah, guru BK MTsN 40 Jakarta yang juga merupakan Ketua MGBK MTs DKI Jakarta yang baru dilantik, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur sekaligus apresiasi atas antusiasme luar biasa para peserta. Ia mengaku terkejut karena jumlah peserta melampaui prediksi awal yang diperkirakan hanya sekitar 50 orang. Menurutnya, tingginya minat ini tak lepas dari relevansi tema yang selaras dengan dua gagasan besar yang sedang didorong oleh pemerintah: “kurikulum cinta” dari Kementerian Agama serta pendekatan deep learning dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Tema ini menyentuh dua hal penting dalam praktik bimbingan dan konseling, yaitu kekuatan kasih sayang dalam relasi pendampingan, serta kedalaman berpikir dalam menghadirkan solusi bagi peserta didik,” ujar Minah di hadapan para peserta seminar.
Seminar menghadirkan tiga narasumber berkompeten yang memberikan perspektif teoritis sekaligus aplikatif. Dr. Asni, M.Pd., dosen UHAMKA Jakarta, membuka sesi dengan paparan tentang filosofi deep learning dalam layanan BK sebagai pendekatan jangka panjang yang memanusiakan siswa. Dini Chairunnisa, M.Pd., kandidat doktor Universitas Negeri Semarang yang juga dosen di UHAMKA, menambahkan penjelasan tentang penerapan kurikulum berbasis cinta dalam layanan konseling individual maupun kelompok. Sementara itu, Robi Maulidinsyah, S.Pd., M.Pd., praktisi sekaligus guru BK dari MAN Insan Cendekia Jambi, memberikan demo langsung penggunaan aplikasi BKkonselor, sebuah aplikasi administrasi digital untuk mempermudah pencatatan layanan dan pelaporan kegiatan BK.
Selepas waktu Zuhur, kegiatan dilanjutkan dengan sharing session yang berlangsung dinamis dan interaktif. Sesi ini dipandu oleh Minah dan Musyarofah, yang menyampaikan materi tentang pengisian aplikasi e-Kinerja khusus bagi guru BK madrasah. Forum ini sekaligus menjadi ruang diskusi dan refleksi bersama tentang program-program ke depan, termasuk penguatan sinergi dan solidaritas antar-guru BK di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Beberapa peserta mengusulkan agar MGBK rutin mengadakan kegiatan pengembangan kapasitas dan supervisi sejawat, sekaligus memperluas jaringan kolaborasi antarwilayah. Semangat kebersamaan sangat terasa sepanjang sesi, mencerminkan kekuatan komunitas profesi dalam memperkuat peran BK sebagai penjaga kesehatan mental dan pendamping tumbuh kembang siswa madrasah.
Seminar ditutup dengan harapan besar: layanan BK tidak sekadar menjalankan rutinitas administratif, tetapi hadir sebagai kekuatan yang membangun cinta, pemahaman mendalam, dan kepercayaan antara guru dan siswa—sebuah kombinasi yang sangat dibutuhkan dalam membentuk generasi tangguh dan berkarakter. (humas-24)