Suasana MTsN 24 Jakarta Timur, Rabu pagi (22/10) apel peringatan Hari Santri, Selasa pagi 28 Oktober, tampak semarak dan penuh warna. Lapangan madrasah berubah menjadi lautan busana adat dari berbagai daerah. Para guru mengenakan seragam Korpri, sementara para siswa tampil menawan dengan pakaian adat Nusantara. Petugas upacara tampil khas dalam busana adat Jawa, menambah khidmat suasana Hari Sumpah Pemuda, sekaligus Puncak Bulan Bahasa.
Acara dibuka dengan apel pagi yang diikuti seluruh warga madrasah. Dalam amanatnya, pembina apel mengingatkan tentang makna Sumpah Pemuda yang telah berusia 97 tahun sebagai tonggak persatuan bangsa. “Salah satu ikrar pentingnya adalah menjunjung Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa kini Bahasa Indonesia telah diakui dunia sebagai bahasa resmi ke-10 UNESCO, sejajar dengan bahasa besar lain seperti Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Rusia, Itali, Portugis, Spanyol, dan Hindi.
Usai apel, kemeriahan berlanjut dengan acara Market Day, di mana setiap kelas dari tingkat 7, 8, dan 9 membuka stan makanan dan minuman buatan sendiri. Beragam aroma menggoda memenuhi halaman madrasah—mulai dari jajanan tradisional seperti klepon dan risol, hingga minuman kekinian seperti es kopi susu dan boba. Para orang tua siswa turut hadir mendampingi anak-anak mereka, menciptakan suasana hangat antara sekolah dan keluarga. Hadir pula pengurus komite dan para koordinator kelas yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.

Puncak acara hari itu adalah Launching Buku Karya Siswa dan Guru, sebuah momen yang menggembirakan sekaligus membanggakan bagi keluarga besar MTsN 24 Jakarta Timur.
Tiga buku resmi diperkenalkan kepada publik:
- “Langkah Menemukan Diri” – karya siswa kelas 8, hasil refleksi dari kegiatan bimbingan dan konseling tentang kecerdasan majemuk.
- “Pendidikan yang Membebaskan” – karya Ali Mustahib Elyas, guru BK dan fasilitator literasi madrasah.
- “Civic Life Balance” – karya Lulu Elka Kautsar, guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Ketiga buku ini menjadi bukti nyata bahwa semangat literasi di MTsN 24 Jakarta Timur terus tumbuh dan berbuah karya.
“Launching ini adalah bentuk cinta kami terhadap Bahasa Indonesia sekaligus wujud nyata implementasi Bulan Bahasa. Kami ingin menginspirasi bahwa menulis bukan hanya tugas, tetapi cara kita berkontribusi untuk bangsa,” ujar Ali Mustahib Elyas dalam sambutannya.

Kegiatan ini juga menjadi pengingat pentingnya meningkatkan budaya baca dan tulis di kalangan pelajar, mengingat hasil survei PISA tahun 2022 menempatkan Indonesia di posisi ke-70 dari 80 negara dalam bidang literasi.
“Semoga karya siswa dan guru ini menjadi langkah kecil namun berarti dalam mengangkat literasi bangsa,” tutup pembina apel, seraya mengapresiasi seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan penuh semangat kebangsaan dan kebahasaan ini.
Dari semangat santri, semangat pemuda, dan semangat literasi—MTsN 24 Jakarta Timur menunjukkan bahwa bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi cermin peradaban dan jembatan menuju masa depan yang lebih berpengetahuan.