Ada pemandangan unik di MTsN 24 Jakarta Timur minggu ini. Bukannya sibuk main gawai, para siswa justru tampak antusias berebut… jaket kuning! Bukan sembarang jaket—itu jaket kebanggaan mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
Kejadian lucu ini muncul saat kegiatan Eco Madrasah, hasil kerja sama MTsN 24 Jakarta Timur, Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) UI, dan Indonesian Environmental Scientists Association (IESA). Program ini bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P8) dalam Kurikulum Merdeka, dirancang oleh para wali kelas 8 untuk menanamkan cinta lingkungan kepada siswa.

Kepala Madrasah, Dewan guru, para dosen, mahasiswa, dan para siswa-siswi
“Awalnya kami ingin mengajarkan soal lingkungan, tapi ternyata mereka malah jatuh cinta duluan sama jaket kuningnya,” ujar salah satu guru wali kelas sambil tertawa.
Selama sepekan, 190 siswa kelas 8 diajak belajar soal pentingnya menjaga lingkungan bersama Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T., M.T. dan enam mahasiswa UI, juga Dr. Ir. Setia Damayanti dari IESA. Mereka berbagi ilmu soal pengelolaan sampah, konservasi air, dan gaya hidup ramah lingkungan—dengan gaya santai, interaktif, dan seru.
Namun di sela-sela kegiatan, suasana mendadak berubah jadi “ajang fashion show”. Para siswa bergantian memakai jaket kuning milik kakak-kakak UI untuk berfoto. “Biar nanti kalau lihat fotonya, semangat belajar lagi. Siapa tahu benar-benar bisa kuliah di UI,” kata Naila, salah satu peserta, sambil tersenyum bangga mengenakan jaket itu. Ada pula seorang siswi yang berjalan tergopoh-gopoh sambil membuka gawainya sambil bilang ke salah satu gurunya, “Pak….pak…pak….., lihat deh. Saya pakai jaket kuning” Sang guru segera menjawab, “Waaaah……itu kan jaket anak UI. Wuihhh. keren kamu sudah kayak mahasiswi aja”. “Iya…dong pak” katanya dengan penuh semangat dan bangga.
Menurut salah satu guru, semangat itu justru menunjukkan bahwa program ini berhasil menumbuhkan mimpi besar di hati siswa. “Mereka bukan cuma belajar soal lingkungan, tapi juga mulai membayangkan masa depan mereka,” ujarnya.

Para siswa berfoto dengan Mis Ungai, Mahasiswi UI asal Zimbabwe
Kepala MTsN 24 Jakarta Timur, Guntoro, S.Pd., M.PFis, juga ikut tersenyum melihat antusiasme siswanya. “Kalau cinta lingkungan saja mereka segigih itu, apalagi kalau nanti sudah jadi mahasiswa beneran,” ujarnya berseloroh.
Bagi para mahasiswa UI yang datang, pengalaman ini juga berkesan. “Kami datang untuk mengajar, tapi malah diajari bagaimana semangat itu bisa menular,” kata salah satu mahasiswa sambil menepuk jaket kuningnya yang sudah bergantian dipakai puluhan siswa.
Program Eco Madrasah ini tak cuma mengajarkan teori, tapi juga praktik nyata: menanam, memilah sampah, hingga membuat kampanye kecil tentang menjaga bumi. Dan di balik canda tawa serta rebutan jaket kuning itu, tersimpan harapan sederhana—semoga kelak, beberapa dari mereka benar-benar melangkah ke kampus Depok dengan jaket kuning milik mereka sendiri. (Humas-24)