MTsN 24 Jakarta Timur kembali menggelar kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dan Profil Lulusan 8 Dimensi (PL8D) yang berlangsung selama sepekan penuh, mulai Senin, 3 November 2025. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Madrasah, Guntoro, yang dalam sambutannya menegaskan makna kepemimpinan sejati.

“Pada hakikatnya, setiap manusia adalah pemimpin atas dirinya sendiri. Siapa yang mampu memimpin dirinya, akan mampu memimpin orang lain,” ujarnya di hadapan peserta.
Disiplin dan Kompak Sejak Hari Pertama
Hari pertama LDKS diisi dengan latihan baris-berbaris yang menghadirkan pelatih dari Rindam Jaya. Para anggota TNI itu dengan tegas namun bersahabat mengajarkan kedisiplinan, kekompakan, dan tanggung jawab—nilai dasar yang wajib dimiliki setiap calon pemimpin.
“Capek, tapi seru! Rasanya kayak latihan jadi tentara beneran,” ujar salah satu peserta sambil tersenyum bangga setelah sesi latihan usai.
Menjelajah Sejarah Lewat PL8D di Monas

Selanjutnya, pada Selasa–Rabu, 4–5 November 2025, kegiatan dilanjutkan dengan PL8D berupa kunjungan edukatif ke Monumen Nasional (Monas) menggunakan Transjakarta. Perjalanan ini bukan sekadar wisata, tetapi juga latihan karakter.
Sepanjang perjalanan, para siswa belajar berempati dan beretika: memberi tempat duduk untuk lansia, saling menopang saat bus ngerem mendadak, dan bekerja sama menyeberang jalan dengan tertib. Pengurus OSIS dan guru pendamping turut memastikan semua berjalan aman dan tertib.

Sesampainya di Monas, para siswa tampak antusias mempelajari diorama sejarah perjuangan bangsa. Dipandu oleh pemandu wisata Monas, mereka juga berkesempatan naik hingga ke puncak Monas setinggi 132 meter dan menikmati pemandangan Jakarta dari ketinggian.

Salah satu peserta berkomentar, “Ternyata emas di puncak Monas itu beneran emas ya, Pak! Jadi semangat banget lihatnya, kayak simbol semangat rakyat Indonesia.”
Bangun Karakter dan Kepemimpinan
Kegiatan LDKS dilanjutkan pada Kamis–Jumat, 6–7 November, dengan sesi team building dan leadership training. Peserta diajak bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang melatih komunikasi, strategi, dan kepemimpinan.

Materi berikutnya adalah manajemen organisasi dan teknik persidangan, yang membekali para pengurus OSIS dan calon pemimpin madrasah dengan keterampilan praktis mengelola kegiatan dan mengambil keputusan.
Setiap sesi ditutup dengan refleksi bersama untuk menilai sejauh mana peserta memahami dan menghayati nilai-nilai kepemimpinan yang telah dipelajari.
Menyiapkan Pemimpin Masa Depan
Kepala madrasah menyatakan bahwa LDKS dan PL8D bukan hanya agenda tahunan, tetapi wadah penting untuk menumbuhkan kepemimpinan berbasis karakter dan empati. “Pemimpin yang baik bukan hanya pandai memberi perintah, tapi juga mampu mengendalikan diri dan menebar manfaat,” ujarnya menutup kegiatan.
Dari baris-berbaris hingga naik ke puncak Monas, para siswa belajar bahwa menjadi pemimpin dimulai dari hal sederhana: disiplin, peduli, dan saling menolong.