Jakarta Timur — MTsN 24 Jakarta menggelar kegiatan parenting untuk para wali murid kelas 7 pada Kamis, 11 Desember 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut pelaksanaan psikotes bagi siswa-siswi kelas 7 yang telah dilaksanakan beberapa minggu sebelumnya. Acara berlangsung mulai pukul 08.30 hingga 10.30 WIB dengan suasana hangat, komunikatif, dan penuh antusiasme.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala MTsN 24 Jakarta, Guntoro, serta Nur Falah dari lembaga psikologi yang menjadi penyelenggara psikotes. Para wali murid tampak memenuhi ruang kegiatan dan mengikuti seluruh rangkaian acara dengan perhatian serius.

Dalam sambutannya, Guntoro menekankan pentingnya menghargai setiap potensi siswa sebagaimana tercermin dalam hasil psikotes. Menurutnya, hasil tes tersebut patut disyukuri karena menunjukkan bahwa rata-rata tingkat IQ siswa MTsN 24 berada pada kategori cerdas.

“Setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda. Tugas kita bersama, madrasah dan orang tua, adalah mengenali dan mengembangkannya, bukan membanding-bandingkan,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa hasil psikotes bukan untuk memberi label, melainkan sebagai peta awal agar pendampingan pendidikan terhadap siswa dapat dilakukan secara lebih tepat dan manusiawi.

Paparan Hasil Psikotes dan Peran Orang Tua

Sementara itu, Nur Falah memaparkan secara rinci hasil psikotes yang meliputi gaya belajar, kecerdasan majemuk, serta aspek kepribadian siswa. Ia menjelaskan bahwa pemahaman terhadap ketiga aspek tersebut sangat penting agar orang tua dapat menyesuaikan pola pendampingan belajar anak di rumah.

Lebih lanjut, Nur Falah mengingatkan para orang tua tentang pentingnya membiasakan komunikasi yang positif, apresiatif, dan penuh empati dalam interaksi sehari-hari dengan anak. Menurutnya, sikap dan ucapan orang tua secara tidak langsung menjadi proses pembelajaran yang kuat bagi anak-anak.

“Apa yang dilakukan orang tua akan direkam oleh anak dan besar kemungkinan akan mereka lakukan di kemudian hari,” jelasnya.

Ia mencontohkan, jika orang tua sering mengeluhkan tugas-tugas rumah tangga atau tugas sekolah, anak akan memandang tugas sebagai beban, bukan sebagai tantangan yang bisa membuat dirinya berkembang.

Diskusi Interaktif dan Penuh Keakraban

Kegiatan parenting ini berlangsung interaktif. Beberapa wali murid menyampaikan pertanyaan dan berbagi pengalaman dalam mendampingi anak di rumah. Suasana diskusi sesekali diselingi tawa ria ketika pemateri mengangkat contoh-contoh kehidupan sehari-hari yang ringan, lucu, namun sarat makna dan dapat dijadikan bahan refleksi bersama.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, MTsN 24 Jakarta berharap terjalin sinergi yang semakin kuat antara madrasah dan orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang siswa, baik secara akademik, emosional, maupun karakter. – Humas.24