Identitas Buku:
Judul: Strategi Membangun Literasi Sekolah
Penulis: Moh. Yamin
Penerbit: Madani, Malang
Tahun Terbit: 2021
Jumlah Halaman: xi, 210
Pendahuluan
Buku Strategi Membangun Literasi Sekolah karya Moh. Yamin merupakan panduan komprehensif dalam membangun budaya literasi di lingkungan sekolah. Buku ini menyajikan strategi-strategi efektif untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan literasi peserta didik, guru, dan seluruh warga sekolah. Dengan pendekatan yang sistematis, buku ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup aspek berpikir kritis, budaya ilmiah, dan proses pembelajaran berkelanjutan.
Isi Buku
Buku ini terdiri dari empat bab utama yang membahas berbagai aspek dalam membangun literasi di sekolah:
Bab 1: Membangun Budaya Ilmiah
Literasi di sekolah harus diawali dengan budaya ilmiah yang kuat. Dalam bab ini, Moh. Yamin menyoroti empat aspek utama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang ilmiah:
- Sportivitas di Lingkungan Sekolah
Sportivitas tidak hanya berlaku dalam dunia olahraga, tetapi juga dalam proses belajar. Siswa harus diajarkan untuk bersaing secara sehat dalam akademik, menghargai pendapat orang lain, dan menerima kekalahan dengan jiwa besar. - Membiasakan Hidup Berdiskusi
Budaya diskusi yang sehat mendorong siswa untuk berpikir kritis dan terbuka terhadap berbagai perspektif. Diskusi ilmiah juga menjadi ajang bagi siswa untuk belajar menyampaikan pendapat dengan argumentasi yang kuat. - Membentuk Mental Terbuka
Sikap terbuka terhadap ilmu dan pemikiran baru merupakan kunci dalam membangun literasi yang berkembang. Siswa dan guru harus belajar untuk tidak terkungkung dalam cara berpikir yang sempit, tetapi selalu bersedia menerima ilmu baru. - Membentuk Komunitas Ilmu
Sekolah sebaiknya memfasilitasi terbentuknya komunitas ilmu, seperti kelompok diskusi, forum literasi, atau jurnal ilmiah sekolah yang menjadi wadah bagi siswa dan guru untuk saling berbagi wawasan.
Bab 2: Memasyarakatkan Lingkungan Pendidikan
Literasi tidak hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi juga tentang bagaimana lingkungan pendidikan mampu mendukung kebiasaan tersebut. Bab ini membahas empat strategi dalam membangun kebiasaan membaca dan menulis di sekolah:
- Mentradisikan Membaca
Membaca harus menjadi kebiasaan yang tertanam di sekolah, baik melalui program wajib membaca di kelas, pojok baca, maupun kampanye membaca yang melibatkan seluruh warga sekolah. - Membaca Menemukan Makna
Sekadar membaca saja tidak cukup; yang lebih penting adalah bagaimana seseorang memahami dan menemukan makna dari apa yang dibaca. Hal ini dapat dilatih melalui pembiasaan refleksi setelah membaca suatu teks. - Belajar Hidup dari Alam Sekitar
Lingkungan sekitar adalah sumber pembelajaran yang tidak terbatas. Siswa diajak untuk belajar dari fenomena alam dan kehidupan sosial di sekitarnya, sehingga literasi menjadi lebih kontekstual dan relevan dengan kehidupan nyata. - Mengabadikan Fenomena Kehidupan dalam Tulisan
Salah satu cara untuk mengasah kemampuan literasi adalah dengan menuliskan pengalaman dan pemahaman tentang kehidupan dalam bentuk esai, cerita, atau artikel.
Bab 3: Manusia Masa Depan
Bab ini menyoroti bagaimana seseorang dapat menggunakan literasi untuk meningkatkan kapasitas diri dan menjadi individu yang unggul di masa depan:
- Berpacu dalam Prestasi
Literasi bukan hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga tentang bagaimana seseorang dapat menggunakan ilmu untuk meraih prestasi. Membaca buku dan menulis gagasan yang inovatif dapat membuka peluang dalam berbagai kompetisi akademik dan non-akademik. - Kaya Ide untuk Menulis
Sumber ide dalam menulis bisa datang dari mana saja. Oleh karena itu, siswa harus dilatih untuk selalu peka terhadap lingkungan sekitar, peristiwa terkini, serta berbagai bacaan yang memperkaya wawasan mereka. - Menulis untuk Pengembangan Kapasitas Diri
Menulis bukan hanya sarana mengekspresikan gagasan, tetapi juga cara untuk melatih pola pikir yang lebih sistematis dan kritis. Dengan menulis, seseorang dapat lebih memahami dirinya sendiri dan memperluas cara berpikirnya. - Alam Raya Sumber Inspirasi
Alam adalah sumber inspirasi tak terbatas bagi literasi. Banyak karya besar lahir dari refleksi atas fenomena alam, baik dalam bentuk puisi, novel, maupun karya ilmiah.
Bab 4: Warga Sekolah sebagai Pembelajar
Bab terakhir menekankan bahwa semua warga sekolah—baik guru, siswa, maupun tenaga kependidikan—harus menjadi pembelajar sejati.
- Membaca Ulang Kewajiban Guru
Guru tidak hanya bertugas mengajar, tetapi juga harus menjadi pembelajar yang terus mengembangkan wawasan dan metode pembelajarannya. - Peserta Didik sebagai Subyek Pendidikan
Siswa bukan objek pendidikan yang hanya menerima ilmu secara pasif, tetapi harus aktif dalam proses belajar dan menggali sendiri berbagai sumber ilmu yang tersedia. - Berproses di Sekolah sebagai Pembelajar
Sekolah harus menjadi tempat di mana setiap individu terus berkembang. Pembelajaran tidak boleh berhenti di dalam kelas, tetapi harus menjadi proses seumur hidup. - Hakikat Pembelajar Tanpa Batasan Ruang dan Waktu
Di era digital, ilmu bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, literasi harus didorong agar tidak terbatas pada lingkungan sekolah saja, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kelebihan Buku
- Buku ini memberikan pendekatan yang sistematis dan aplikatif dalam membangun budaya literasi di sekolah.
- Bahasa yang digunakan mudah dipahami, sehingga cocok untuk guru, siswa, dan praktisi pendidikan.
- Menawarkan strategi konkret yang dapat diterapkan di berbagai lingkungan sekolah.
- Memberikan wawasan luas tentang pentingnya literasi dalam membentuk generasi yang cerdas dan inovatif.
Kekurangan Buku
- Kurangnya contoh implementasi nyata di berbagai sekolah yang dapat menjadi inspirasi pembaca.
- Tidak adanya studi kasus yang lebih mendalam untuk memperkaya pemahaman pembaca.
Kesimpulan
Buku Strategi Membangun Literasi Sekolah karya Moh. Yamin merupakan bacaan yang sangat bermanfaat bagi semua pihak yang peduli terhadap pengembangan literasi di lingkungan pendidikan. Dengan strategi yang jelas dan mudah diterapkan, buku ini dapat menjadi panduan bagi sekolah dalam menciptakan budaya literasi yang kuat. Bagi para pendidik dan siswa yang ingin memahami serta mengembangkan kemampuan literasi mereka, buku ini sangat direkomendasikan.