Jakarta, 10 November 2025 — Lapangan MTsN 24 Jakarta Timur pagi ini dipenuhi suasana khidmat dan penuh semangat kebangsaan. Seluruh guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik mengikuti upacara peringatan Hari Pahlawan tahun 2025 yang kali ini mengusung tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan

Bertindak selaku pembina upacara adalah Ibu Trisnia Nurul Latifah, S.Pd., M.Si., yang dalam amanatnya mengingatkan peserta upacara akan pentingnya mengenang sejarah perjuangan bangsa, khususnya peristiwa 10 November 1945 yang dikenal sebagai Hari Pahlawan.

Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa 10 November merupakan peristiwa besar dan pertempuran hebat yang memperlihatkan keberanian luar biasa rakyat Indonesia, terutama arek-arek Suroboyo yang dengan semangat pantang menyerah mempertahankan kemerdekaan dari ancaman penjajahan kembali. “Pertempuran Surabaya adalah perang terbesar setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945,” tutur Ibu Trisnia dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh siswa untuk meneladani dan mewarisi semangat juang para pahlawan dalam kehidupan masa kini. “Sekarang kita memang sudah merdeka secara fisik, tetapi penjajahan baru tetap ada — penjajahan kebodohan, kemiskinan, dan rasa malas. Inilah bentuk penjajahan yang lebih berat dan harus kita lawan dengan semangat juang yang tinggi seperti para pejuang di masa lalu, bahkan harus lebih berani dan gigih lagi,” pesan beliau.

Upacara berlangsung dengan tertib dan penuh makna. Lagu-lagu perjuangan yang dikumandangkan menambah suasana haru dan kebanggaan akan jasa para pahlawan. Di akhir upacara, seluruh peserta menyanyikan Hymne Pahlawan sebagai wujud penghormatan dan doa bagi para pejuang yang telah gugur membela tanah air.

Selain kegiatan upacara di sekolah, beberapa guru juga ada yang mengikuti upacara di Kanwil Kementerian Agama Provindi DKI Jakarta. Mereka hadir sebagai utusan sekolah sesuai undangan dari Kanwil.

Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali semangat nasionalisme, rasa syukur, dan tekad generasi muda untuk terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa — melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan karya, ilmu, dan akhlak yang mulia. (Humas24).