Anggaran pendidikan terkena efisiensi, mimpipun jadi halusinasi,
Dana BOS terkikis dalam sunyi.
Buku, pena, dan cahaya ilmu,
Kini terbagi dengan sepiring nasi.
Dulu kita bicara substansi,
Mengejar ilmu, meraih visi.
Kini kita sibuk berhitung nasi,
Sementara mimpi tertinggal di sisi.
Anak-anak negeri berbisik lirih,
“Ilmu yang kami cari, bukan sekadar sedekah sepiring nasi putih.”
Mereka tak butuh makan gratis,
Jika harga yang dibayar adalah hak didik yang habis.
Anak-anak remaja Papua berorasi,
“Kami siap jadi penerus generasi.
Berikan kami pendidikan gratis, bukan sepiring nasi.
Efisiensi kata mereka, demi tatanan lebih merata,
Tapi benarkah ini langkah bijak, atau sekadar kebijakan buta?
Ketika ilmu dipinggirkan demi proyek makan nasi,
Siapa peduli jika generasi nanti kerdil dalam visi?
Oh negeri,
Jangan kau cabut akar pendidikan ini,
Biarkan ilmu tetap menyala,
Jangan tukar masa depan dengan sekadar seporsi sajian di meja.
(Ali Mustahib Elyas)