Kunjungan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Adib, ke MTsN 24 Jakarta Timur pada Selasa, 11 Maret 2025, merupakan momen yang sangat berarti bagi dunia pendidikan madrasah, khususnya bagi MTsN 24. Tidak sekadar seremoni, kunjungan ini menjadi ajang refleksi dan penguatan komitmen dalam memajukan kualitas pendidikan di lingkungan madrasah.
Peresmian gedung laboratorium komputer dan laboratorium IPA yang diinisiasi oleh komite madrasah, sebagaimana disampaikan oleh Ketua Komite MTsN 24, Sholeh Abwa, mencerminkan bentuk nyata kolaborasi antara pihak madrasah dan wali murid. Dalam era pendidikan modern, sinergi antara guru, siswa, dan orang tua sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inovatif. Langkah ini patut diapresiasi, mengingat keterlibatan masyarakat dalam mendukung kemajuan madrasah akan memberikan dampak jangka panjang bagi perkembangan siswa. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Surah Al-Mujadalah ayat 11: “Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” Ayat ini menegaskan bahwa ilmu dan pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas individu dan masyarakat.
Terkait dengan hal itu, Adib menegaskan dua hal penting. Pertama, pentingnya peran guru dalam mengawal proses pendidikan siswa. Keberhasilan siswa MTs dalam melanjutkan studi ke berbagai sekolah unggulan seperti MAN Insan Cendekia, MAN PK, dan SMA Taruna adalah bukti konkret dedikasi para guru dalam membimbing dan mengembangkan potensi anak didik mereka. Pesan ini menggarisbawahi bahwa pendidikan di madrasah bukan sekadar membentuk intelektual siswa, tetapi juga membangun karakter yang kuat dan siap bersaing di tingkat lebih tinggi. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Al-Ghazali, “Pendidikan adalah proses menanamkan kebajikan di dalam jiwa dan menumbuhkan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan.” Oleh karena itu, peran guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan siswa.
Kedua, dorongan untuk terus berinovasi tanpa keraguan dengan melibatkan peran para orang tua melalui wadah komite. Adib menegaskan bahwa selama inovasi dilakukan sesuai prosedur dan regulasi, Kanwil Kemenag DKI Jakarta akan memberikan dukungan penuh. Pernyataan ini memberikan angin segar bagi MTsN 24 untuk terus melakukan pembaruan dalam sistem pembelajaran, sarana prasarana, serta metode pengajaran yang lebih efektif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman. Sejalan dengan itu, Ki Hajar Dewantara pernah menyatakan, “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.” Ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pendidikan tidak terbatas hanya di dalam ruang kelas, tetapi juga dapat melibatkan lingkungan dan teknologi untuk mendukung pembelajaran yang lebih efektif.
Dalam kesempatan yang sama, Zulkarnain, Kepala Kantor Kemenag Kota Jakarta Timur, juga menegaskan perlunya kerja sama yang erat antara madrasah dan komite madrasah. Hal ini menjadi faktor penting dalam peningkatan prestasi dan daya saing madrasah di tengah dinamika pendidikan nasional. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak dalam pendidikan merupakan manifestasi dari prinsip gotong royong yang telah lama menjadi bagian dari budaya Indonesia.
Kunjungan ini bukan sekadar seremoni belaka, melainkan momentum yang harus dimanfaatkan untuk semakin memperkuat komitmen dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dengan kolaborasi yang erat antara Kemenag, madrasah, guru, siswa, serta komite madrasah, cita-cita menjadikan madrasah sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan berkualitas bukanlah hal yang mustahil. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). Dengan semangat ini, seluruh pemangku kepentingan di madrasah diharapkan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan demi mencetak generasi yang cerdas dan berakhlak mulia.