Sabtu, 17 Mei 2025 menjadi hari yang penuh berkah dan haru bagi keluarga besar MTsN 24 Jakarta Timur. Bertempat di Masjid Ulul-Albab, masjid kebanggaan madrasah, dilangsungkan acara Pengukuhan Santri Tahfidz Angkatan Pertama Tahun Ajaran 2024–2025. Acara ini diikuti oleh 46 santri dari kelas 7, 8, dan 9 yang telah berhasil menghafal Al-Qur’an mulai dari 1 hingga 5 juz, dengan disaksikan langsung oleh para orang tua, dewan guru, wali kelas, dan pengurus OSIS yang turut membantu kelancaran kegiatan.

Turut hadir dalam acara ini Kepala Madrasah Guntoro, para wakil kepala, Kepala Tata Usaha Irfan, Ketua Komite Madrasah Safarudin, serta narasumber utama dari Ummi Foundation, Ustadz Yusuf, Lc. Ketua panitia, Ubaidillah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh peserta yang dikukuhkan telah mendaftarkan diri secara sukarela tanpa paksaan. “Pihak madrasah hanya memfasilitasi, selebihnya adalah kemauan dan tekad para santri sendiri untuk menghafal dan menjadi bagian dari pengukuhan hari ini,” ujarnya.

Ketua Komite, Safarudin, memberikan apresiasi kepada madrasah atas terselenggaranya kegiatan penting ini. Ia juga mengucapkan selamat kepada para santri yang telah menunjukkan komitmennya dalam menghafal Al-Qur’an. “Ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tapi juga kebanggaan orang tua, madrasah, dan bangsa,” katanya.

Sementara itu, Guntoro selaku Kepala Madrasah mengungkapkan rasa bangga dan haru atas capaian para santri. Ia berharap hafalan yang sudah diraih dapat dijaga dan terus ditingkatkan. “Kami juga berterima kasih kepada para orang tua yang telah mendukung dan mendorong anak-anak mereka untuk mencintai Al-Qur’an,” ujarnya.

Acara semakin terasa syahdu saat Ustadz Yusuf, Lc. dari Ummi Foundation memberikan tausiyah penuh motivasi. Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya membaca dan menghafal Al-Qur’an karena manfaatnya yang luar biasa, tidak hanya di dunia, tetapi juga di alam barzakh dan akhirat kelak. Ia mencontohkan peluang duniawi bagi para penghafal Al-Qur’an, seperti kemudahan masuk perguruan tinggi ternama di Indonesia, bahkan dengan beasiswa penuh. “Hafal 2 juz bisa masuk UI, hafal 15 hingga 30 juz bisa masuk IPB, UGM, Unair, dan lainnya,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa jasad para penghafal Al-Qur’an tidak rusak oleh tanah di alam barzakh, dan di akhirat kelak dapat memberi syafaat kepada kedua orang tua dan kerabatnya.

Sesi tanya jawab yang melibatkan para hadirin menjadi salah satu bagian yang paling dinanti. Pertanyaan-pertanyaan tentang ayat Al-Qur’an diberikan secara acak, baik menyebutkan surat, nomor ayat, maupun sambungan ayat. Para santri menjawab dengan lancar, menunjukkan kualitas hafalan mereka. Meskipun ada beberapa yang tampak gugup, hal itu dimaklumi karena suasana panggung yang cukup menegangkan di hadapan banyak orang.

Acara ditutup dengan doa khidmat oleh Ust. Syarifudin, salah satu guru pembimbing tahfidz madrasah. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar dari pukul 07.30 hingga 11.00 WIB. Acara dipandu oleh Rini Fitriana, guru Bahasa Arab yang kali ini bertugas sebagai MC. Peran Ayu Malinda, guru BK sekaligus pembimbing tahfidz, sebagai operator visualisasi menambah daya tarik acara, terutama saat menampilkan presentasi dari narasumber. Ada pula tayangan para santri saat mengikuti persiapan pengukuhan, penyampaian harapan dan tujuan mereka mengikuti kegiatan ini.

Pengukuhan santri tahfidz ini menjadi tonggak penting bagi MTsN 24 Jakarta Timur dalam upaya menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an di kalangan siswa. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya menjadi tradisi tahunan, tetapi juga menjadi bagian dari budaya madrasah yang berkelanjutan untuk mencetak generasi qurani yang cerdas, berakhlak, dan berprestasi. (Humas-24)